Model-model sistem terdistribusi
Model
dalam sistem terdistribusi :
- Model Arsitektur (Architectural Models)
- Model Interaksi (Interaction Models)
- Model Kegagalan (Failure Models)
Resource
dalam sistem terdistribusi dipakai secara bersamaan oleh users. biasanya
dibungkus dalam suatu komputer dan dapat di akses oleh komputer lain dengan
komunikasi.
Setiap
resource di atur oleh program yang disebut dengan resource manager. Resource
manager memberikan kemungkinan komunikasi interface antar resource.
Resource
manager dapat di generalisasi sebagai proses, kalau sistem di design dengan
sudut pandang objek (Object Oriented), resource dibungkus dalam suatu objek.
(sumber: http://aditiapikarin.blogspot.com/2013/03/sistem-terdistribusi.html)
Model Sistem Terdistribusi (contoh 2)
Model
dalam sistem terdistribusi :
- Model
Arsitektur (Architectural Models)
- Model
Interaksi (Interaction Models)
- Model
Kegagalan (Failure Models)
Resources
dalam sistem terdistribusi dipakai secara bersama oleh users. Biasanya di
bungkus (encapsulated) dalam suatu komputer dan dapat diakses oleh komputer
lain dengan komunikasi.Setiap resource di atur oleh program yang disebut dengan
resource manager. Resource manager memberikan kemungkinan komunikasi interface
antar resource.Resource Managers dapat digeneralisasi sebagai proses, kalau
sistem di design dengan sudut pandang object (Object Oriented), resource
dibungkus dalam suatu objek.
Architectural
Models
Bagaimana
cara kerja sistem terdisribusi antara komponen – komponen sistem dan bagaimana
komponen tersebut berada pada sistem terdistribusi :
- Client –
Server Model
- Proxy
Server
- Peer
processes ( peer to peer )
Client –
Server Model
Sistem
yang terdiri dari kumpulan – kumpulan proses disebut dengan server, dan
memberikan layanan kepada user yang disebut dengan client.
Model
client-server biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh implementasi
nya, atara lain RPC (Remote Procedure Calling) dan RMI (Remote Method
Invocation) :
- client
mengirimkan request berupa pesan ke server untuk mengakses suatu service.
- server
menerima pesan tersebut dan mengeksekusi request client dan mereply hasil ke
client.
Proxy
Server
Proxy
server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh
server lain.
Biasa nya
proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client
melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukanadalah memeriksa proxy
server apakah yang dimita oleh client terdapatpada proxy server.
Proxy
server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakaibersama oleh
beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity
dengan mencegah frekwensi akses ke server.
Peer
Process
Semua
proses (object) mempunyai peran yang sama.
- Proses
berinteraksi tanpa ada nya perbedaan antara client dan server.
- Pola
komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.
-
Merupakan model yang paling general dan fleksible.
Interaction
Models
Untuk
interaksi nya sistem terdistribusi dibagi menjadi dua bagian :
-
Synchrounous distributed system
-
Asynchronous distributed system
Synchronous
Distributed System
Batas atas
dan batas bawah waktu pengeksekusian dapat di set.
- Pesan
yang dikirim di terima dalam waktu yang sudah di tentukan
-
Fluktuasi ukuran antara waktu local berada dalam suatu batasan.
Beberapa
hal yang penting untuk di perhatikan :
- Dalam
synchronous distributed system terdapat satu waktu global.
- Hanya
synchronous distributed system dapat memprediksi perilaku(waktu).
- Dalam
synchornous distributed system dimungkinkan dan aman untuk menggunakan
mekanisme timeout dalam mendekteksi error atau kegagalan dalam proses atau
komunikasi.
Asynchronous
Distributed System
Banyak
sistem terdistribusi yang menggunakan model interaksi ini (termasuk Internet)
- Tidak
ada batasan dalam waktu pengeksekusian.
- Tidak
ada batasan dalam delay transmission (penundaan pengiriman)
- Tidak
ada batasan terhadap fluktuasi waktu local.
Asynchronous
system secara parktek lebih banyak digunakan.
Failure
Models
Kegagalan
apa saja yang dapat terjadi dan bagaimana efek yang ditimbulkan?
- Omission
Faluires
- Arbitary
Failures
- Timing
Failures
Kegagalan
dapat terjadi pada proses atau kanal komunikasi. Dan penyebabnya bisa berasal
dari hardware ataupun software.
Model
Kegagalan (Failure Models) dibutuhkan dalam membangun suatu sistem dengan
prediksi terhadap kagagalan – kegagalan yang mungkin terjadi.
Ommision
Failures
Yang
dimaksud dengan Ommision Failures adalah ketika prosesor dan kanal komunikasi
mengalami kegagalan untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Dikatakan
tidak mempunyai ommision failures apabila :
- Terjadi
keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi.
- Sebuah
aksi di eksekusi walaupun terdapat kesalahan pada hasil.
Dengan
synchronous system, ommision failures dapat dideteksi dengan timeouts. Kalau
kita yakin bahwa pesan yang dikirim sampai, timeout akan mengindikasikan bahwa
proses pengiriman rusak, seperti fail-stop behaviorpada sistem.
Arbitary
Failures
Ini adalah
kegagalan yang paling buruk dalam sistem. Tahapan proses atau komunikasi
diabaikan atau yang tidak diharapkan terjadi dieksekusi. Sehingga hasil yang
diharapkan tidak terjadi ataumegeluarkan hasil yang salah.
Timing
Failures
Timing
Failures dapat terjadi pada synchronous system, dimana batas waktu diatur untuk
eksekusi proses, komunikasi dan fluktuasi waktu. Timing Failures terjadi
apabila waktu yang telah ditentukan terlampaui.
(sumber: http://sistemterdistribusipradityo.wordpress.com/2011/01/14/1-5-model-dalam-sistem-terdistribusi-2/)
Model Sistem Terdistribusi (contoh
3)
Model dalam sistem terdistribusi :
- Model Arsitektur (Architectural Models)
- Model Interaksi (Interaction Models)
- Model Kegagalan (Failure Models)
Resources
dalam sistem terdistribusi dipakai secara bersama oleh users. Biasa nya di
bungkus (encapsulated) dalam suatu komputer dan dapat diakses oleh komputer
lain dengan komunikasi. Setiap resource di atur oleh program
yang disebut dengan resource manager. Resource manager memberikan kemungkinan
komunikasi interface antar resource. Resource Managers dapat digeneralisasi
sebagai proses, kalau sistem di design dengan sudut pandang object (Object
Oriented), resource dibungkus dalam suatu objek.
A.
Architectural Models
Banyak arsitektur perangkat lunak dan keras
yang bervariasi yangdigunakan untuk komputasi
terdistribusi. Pada tingkat yang lebih
rendah,penghubungan beberapa CPU dengan menggunakan jaringan sangat
dibutuhkan.Pada tingkat yang lebih tinggi menghubungkan proses yang berjalan
dalam CPUtersebut dengan sistem komunikasi juga dibutuhkan.
Definisi Model Arsitektur Sistem Terdistribusi:
- Komponen software (proses, object)
- Cara berinteraksi antar komponen
- Pemetaan komponen pada sistem jaringan utama
Dibutuhkan
untuk:
- menangani lingkungan dan penggunaan yang beragam
- menjamin unjuk kerja
Tipe utama
model arsitektur:
• Client-Server
- Tipe pertama dan paling umum digunakan
- Server adalah komputer yang memiliki resources, seperti : aplikasi, cd-rom,printer yang bisa di-share oleh client
- Server yang melayani pelayanan untuk client, dan melakukan proses data
- Client yang meminta pelayanan dari server, dan menyimpan data
- Client menghubungi server untuk pengambilan data, kemudian server memformatnya dan menampilkannya ke pengguna.
- Client-server ini termasuk 2-two tier, yaitu : layer server, dan layer client
- Contoh : Windows NT, Windows 2003 Server, Unix, Linux dengan Windows98 / NT Workstation / Windows XP / Linux
•Multiple
servers
- Untuk kinerja dan kehandalan yang lebih baik (misal : search engines, lebihdari 1000 komputer)
•Proxy
servers
- Untuk mengurangi beban pada jaringan, menyediakan akses melalui firewall
- Agent / mesin yang bertindak atas nama server yang dibantu / digantikanfungsinya
•Peer
processes
- Definisi : Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yangmelayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan. Dan semua kewajiban dibagi merata ke seluruh mesin, yangdikenal sebagai peer.
- Digunakan bila respon interaktif yang lebih cepat
- Berfungsi sebagai client maupun server
- Tidak memilki kontrol terpusat pada sumber daya yang terbagi
- Semua perlatan dapat membagikan sumber dayanya dengan semuakomputer pada jaringan yang sama
- Hubungan peer berarti tidak ada satu komputer-pun yang memiliki prioritasakses tertinggi, maupun tanggung jawab tertinggi untuk membagikansumberdaya
- Semua user dapat bertindak sebagai administrator jaringan
- Setiap user dapat memutuskan user lain dapat mengakses sumberdayasecara sederhana hanya dengan melakukan permintaan atau harusmenggunakan password
•Tightly
coupled (clustered)
- Biasanya menunjuk kepada satu set mesin yang sangat bersatu yangmenjalankan proses yang sama secaraparalel,membagi tugas dalambagian-bagian, dan kemudian mengumpulkan kembali dan menyatukannyasebagai hasil akhir.
•Service
oriented
- Sistem diatur sebagai satu set pelayanan yang dapat diberikan melaluiantar-muka standar.
•Mobile
code
- Berdasarkan prinsip arsitektur mendekatkan pemrosesan ke sumber data
•Replicated
repository
- Di mana "repository" dibuat replikanya dan disebarkan ke dalam sistemuntuk membantu pemrosesan online/offline dengan syarat keterlambatanpembaharuan data dapat diterima.
•File Server
- Workstation
- Sistem berisi workstation-workstation (komputer pribadi berkinerja tinggi)tersebar dihubungkan LAN berkecepatan tinggi.
- User mempunyai workstation, dan tidak peduli lokasi data yang diolahnya.
- Server hanya bertugas sebagai penyimpanan data
- Proses dijalankan di masing-masing workstation / terminal
- Worksation-workstation akan menggunakan file secara bersamaan
- Proses yang besar dibutuhkan workstation berkemampuan besar (RAM danprosessor)
- Contoh : LAN (Novell Netware, Banyan Vines)
Model Dasar
Client - Server Model
Sistem
yang terdiri dari kumpulan2 proses disebut dengan server, dan memberikan
layanan kepada user yang disebut dengan client. Sistem client-server mempunyai
satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah
proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server. Client
bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data
dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah
personal computer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada
mainframe.
Model client-server biasanya berbasiskan protokol
request/reply. Contoh implementasi nya, atara lain: RPC (Remote Procedure
Calling) dan RMI (Remote Method Invocation) :
- Client mengirimkan request berupa pesan ke server untuk mengakses suatu service.
- Server menerima pesan tersebut dan mengeksekusi request client dan mereply hasil ke client
Karakteristik Client-Server
- Service : menyediakan layanan terpisah yang berbeda
- Shared Resource : server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource
- Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one to many
- Mix and Match : tidak tergantung pada platform
- Encapsulation of Service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan
- Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client
- Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message
- Scalability : sistem client/server dapat dimekarkan baik vertikal maupun horisontal
- Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer sendiri
Kelebihan
jaringan client server:
- Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik
- Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar
- Manajemen jaringan terpusat
- Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi
Kekurangan jaringan client server:
- Butuh administrator jaringan yang profesional
- Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server
- Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen jaringan
- Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar
- Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa diakses.
Multiple Server
Karakteristik model multiple server :
- Service disediakan oleh beberapa server
- Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi
Tujuan :
kehandalan, unjuk gigi
Contoh :
sebagian besar layanan web komersial diterapkan melalui server fisik yang
berbeda
Proxy Server
Proxy server menyediakan hasil
copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy
server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan
request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server
apakah yang dimita oleh client terdapat pada proxy server.
Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau
dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan
performance dan availibity denganmencegah frekwensi akses ke server.
Karakteristik model proxy server:
- Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources.
- Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server.
- Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client.
- Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekuensi akses ke server.
Peer Process
Bagian dari model sistem
terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun
server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani
suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua
kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi
yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan
model yang paling general dan fleksible.
Semua proses (object) mempunyai peran yang sama.
- Proses berinteraksi tanpa ada nya perbedaan antara client dan server.
- Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.
- Merupakan model yang paling general dan feksible.
Karakteristik model peer to peer :
- Model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server.
- Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer.
- Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan.
Kelebihan jaringan point to point:
- Implementasinya murah dan mudah
- Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
- Tidak memerlukan administrator jaringan
Kekurangan jaringan point to point:
- Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan)
- Tingkat keamanan rendah
- Tidak ada yang memanajemen jaringan
- Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing
- Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer.
B.
Interaction
Models
Untuk
interaksi nya sistem terdistribusi dibagi menjadi dua bagian :
- Synchrounous distributed system
- Asynchronous distributed system
Synchronous Distributed System
Batas atas
dan batas bawah waktu pengeksekusian dapat di set.
- Pesan yang dikirim di terima dalam waktu yang sudah di tentukan
- Fluktuasi ukuran antara waktu local berada dalam suatu batasan.
Beberapa hal
yang penting untuk di perhatikan :
- Dalam synchronous distributed system terdapat satu waktu global.
- Hanya synchronous distributed system dapat memprediksi perilaku (waktu).
- Dalam synchornous distributed system dimungkinkan dan aman untuk menggunakan mekanisme timeout dalam mendekteksi error atau kegagalan dalam proses atau komunikasi.
Asynchronous Distributed System
Banyak
sistem terdistribusi yangmenggunakan model interaksi ini (termasuk Internet)
- Tidak ada batasan dalam waktu pengkeksekusian.
- Tidak ada batasan dalam delay transmission (penundaan pengiriman)
- Tidak ada batasan terhadap ‡uktuasi waktu local.
Asynchronous
system secara parktek lebih banyak digunakan.
C.
Failure
Models
Kegagalan apa saja yang dapat terjadi dan bagaimana efek
yang ditimbulkan ?
- Omission Faluires
- Arbitary Failures
- Timing Failures
Kegagalan
dapat terjadi pada proses atau kanal komunikasi. Dan penyebabnya bisa berasal
dari hardware ataupun software. Model Kegagalan (Failure Models) dibutuhkan dalam
membangun suatu sistem dengan prediksi terhadap kagagalan2 yang mungkin
terjadi.
Ommision Failures
Yang dimaksud dengan Ommision Failures adalah ketika
prosesor dan kanal komunikasi mengalami kegagalan untuk melakukan hal yang
seharusnya dilakukan. Dikatakan tidak mempunyai ommision failures apabila :
- Terjadi keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi.
- Sebuah aksi di eksekusi walaupun terdapat kesalahan pada hasil.
Dengan synchronous system, ommision failures dapat
dideteksi dengan timeouts. Kalau kita yakin bahwa pesan yang dikirim sampai,
timeout akan mengindikasikan bahwa proses pengiriman rusak, seperti fail-stop
behaviour pada sistem.
Arbitary Failures
Ini adalah kegagalan yang paling buruk dalam sistem.
Tahapan proses atau komunikasi diabaikan atau yang tidak diharapkan terjadi
dieksekusi. Sehingga hasil yang diharapkan tidak terjadi ataumegeluarkan hasil
yang salah.
Timing Failures
Timing Failures dapat terjadi pada synchronous system,
dimana batas waktu di atur untuk eksekusi proses, komunikasi dan ‡uktuasi
waktu. Timing Failures terjadi apabila waktu yang telah ditentukan terlampaui.
Model-model sistem terdistribusi (sistem arsitektur)
Model Client Server
Sistem client-server mempunyai satu atau lebih
proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat
mengirim query ke sembarang proses server. Client bertanggung jawab pada antar
muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi transaksi.
Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal computer dan
mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe.
Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-friendly. perlu diingat batasan antara client dan server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi himpunan. Khususnya membuka kursor dan mengambil tupel pada satu waktu membangkitkan beberapa pesan dan dapat diabaikan
Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-friendly. perlu diingat batasan antara client dan server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi himpunan. Khususnya membuka kursor dan mengambil tupel pada satu waktu membangkitkan beberapa pesan dan dapat diabaikan
• Client:
– Proses akses data
– Melakukan operasi pada komputer lain
• Server:
– Proses mengatur data
– Proses mengatur resources
– Proses komputasi
• Interaksi:
– Invocation/result
– Proses akses data
– Melakukan operasi pada komputer lain
• Server:
– Proses mengatur data
– Proses mengatur resources
– Proses komputasi
• Interaksi:
– Invocation/result
Model Multiple
Server
• Service disediakan
oleh beberapa server
• Contoh:
– Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
• Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi
• Contoh:
– Sebuah situs yang jalankan dibeberapa server
• Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi
Model Proxy Server
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi)
dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai
untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request ke
server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang
diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan
pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya
adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses
ke server.
• Proxy server membuat duplikasi beberapa server
yang diakses oleh client
• Caching:
– Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses
– Meningkatkan kinerja
– Mengurangi beban pada server
• Caching:
– Penyimpanan lokal untuk item yang sering diakses
– Meningkatkan kinerja
– Mengurangi beban pada server
• Contoh:
- Searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching terakhir memiliki waktu yang lebih kecil
- Searching satu topik namun dilakukan dua kali maka searching terakhir memiliki waktu yang lebih kecil
Model Peer To Peer
Bagian dari model sistem terdistribusi dimana
sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah
arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan
tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi
rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang
digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model
yang paling general dan fleksible.
Model Mobile Code
• Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang
berbeda
• Contoh: Applet
• Contoh: Applet
Model Mobile Agent
• Sebuah program yang berpindah dari satu komputer
ke komputer yang lain
• Melakukan perkerjaan otomatis
• Contoh:
– Untuk install dan pemeliharan software pada komputer sebuah organisasi
• Melakukan perkerjaan otomatis
• Contoh:
– Untuk install dan pemeliharan software pada komputer sebuah organisasi
(sumber:http://ar4y4sh1k1.wordpress.com/2010/02/13/model-sistem-terdistribusi/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar